I. Menggambar Model
Menggambar model merupakan kegiatan menggambar langsung
dari objek benda yang ada di hadapan mata. Dahulu penggunaan istilah menggambar
model hanya digunakan untuk menggambar objek dengan model manusia. Namun
sekarang terjadi pergeseran makna, istilah menggambar model tidak hanya
digunakan pada kegiatan menggambar yang objeknya manusia saja, tetapi juga
meliputi model dari bintang, tumbuhan, serta alam benda.
Kegiatan menggambar model akan diawali dengan penentuan
objek model yang akan dijadikan objek dalam menggambar. Objek gambar tersebut
harus ditata berdasarkan prinsip komposisi, proporsi, keseimbangan, serta
irama. Hal ini dilakukan agar nantinya gambar yang diperoleh menjadi satu
kesatuan yang utuh.
Struktur bentuk dan bidang setiap objek model memiliki
struktur bentuk dan bidang yang berbeda. Ada model yang memiliki struktur
bentuk bola, kubus, kerucut, balok, prisma, dan tabung. Ada model yang memiliki
bidang berupa bidang yang melingkar, mengerucut dan mendatar.
Setiap benda akan menimbulkan kesan yang berbeda ketika ia
terkena sinar cahaya, begitu pula objek model yang digunakan dalam menggambar.
Objek model tersebut akan menghasilkan bayangan saat tertimpa pancaran dari
sinar. Intensitas pancaran cahaya yang ringan akan meng-hasilkan bayangan yang
terang, sementara intensitas pancaran cahaya yang kuat akan menghasilkan bayangan
yang terkesan tebal dan gelap. Bayangan yang terbentuk dari pencahayaan akan
menim-bulkan kesan ruang model, sehingga akan timbul kesan gambar tiga dimensi.
A. Unsur Menggambar Model
Ketika kita menggambar artinya kita
memadukan beberapa unsur-unsur dalam menggambar. Agar sebuah gambar tampak
memiliki wujud yang utuh, maka gambar harus memenuhi beberapa unsur. Seseorang
yang akan menggambar model harus memiliki kemampuan untuk menggunakan
unsur-unsur tersebut secara bersamaan. Berikut ini adalah unsur-unsur daam
menggambar model.
1. Titik
Titik adalah
merupakan unsur yang paling kecil dari seni menggambar. Pada saat kita
menggambar kita akan memulai goresan pensil kita melalui sebuah titik, begitu
juga pada saat kita mengakhiri sebuah gambar, kita akan mengakhirinya dengan
sebuah titik. Walaupun titik ini hanya sebuah unsur yang kecil namun kita tidak
bisa meremehkan peranan titik dalam menggambar. Salah satu buktinya, kita dapat
menggambar hanya dengan menggunakan unsur titik saja.
2. Garis
Garis merupakan unsur pada gambar yang terbentuk dari beberapa titik yang dihubungkan menjadi satu. Garis adalah goresan yang merupakan batas dari suatu benda yang berbentuk memanjang dan memiliki arah tertentu. Garis menjadi unsur yang sangat penting dalam sebuah gambar. Tanpa adanya suatu garis gambar model yang dimaksud tidak akan nampak. Garis memberikan batas, ruang, warna, tekstur dan bidang pada sebuah gambar.
Ada beberapa macam
garis yang umum digunakan pada saat menggambar model dalam seni rupa yang
masing-masing garis tersebut memiliki makna ungkapan yang berbeda, yaitu
sebagai berikut.
a. Garis lurus baik secara vertikal maupun
secara horizontal, merupakan garis yang memberikan makna suatu ketenangan,
keras, tegas, statis, dan stabilitas.
b. Garis putus-putus, adalah garis yang
digunakan untuk memberikan makna ungkapan gerak dan perasaan gelisah.
c. Garis lengkung, merupakan garis yang
memberikan ungkapan makna sesuatu yang lambat, berirama, dan rileks.
d. Garis silang / diagonal. adalah garis yang
mengungkapkan kesan yang tegang dan keraguan.
3. Bidang
Dari garis kita akan
dapat membentuk suatu bidang yang kita inginkan. Bidang merupakan perpaduan
dari beberapa garis yang membentuk dasar gambar yang kita inginkan. Bidang yang
memiliki panjang dan lebar disebut dengan bidang pipih, sedangkan bidang yang
memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi akan selalu memiliki isi atau
volume.
4. Bentuk
Dalam seni rupa, bentuk
bisa diartikan pula wujud atau rupa yang berada di alam. Bentuk merupakan
perwujudan fisik nyata dari suatu objek yang dapat dilihat oleh mata. Bentuk
juga biasa disebut dengan sosok.
Dalam seni rupa, bentuk
digunakan sesuai dengan kebutuhan fungsi praktis. Pada fungsi praktis ini suatu
gambar model akan dibuat berdasarkan dengan nilai kegunaannya. Selain pemenuhan
fungsi praktis, gambar model juga dibuat berdasarkan apa yang dirasakan oleh
pembuatnya.
Pada seni rupa, bentuk
memiliki beberapa jenis. Pada setiap jenisnya bentuk memiliki asing-masing
sifat yang berbeda. Berikut ini akan dijelaskan mengenai sifat-sifat dan
berbagai jenis bentuk.
a. Bentuk organik, merupakan bentuk pada karya
seni yang menggunakan objek dari kebanyakan makhluk hidup, yaitu
manusia,binatang dan tumbuhan.
b. Bentuk dwimatra, merupakan bentuk dari karya
seni yang memiliki batas yang jelas. Pada bentuk dwimatra ini, karya seni rupa
memiliki dua ukuran yaitu panjang dan lebar. Misalnya karya seni pada bentuk
lukisan atau fotografi.
c. Bentuk trimatra, merupakan bentuk karya
seni yang memiliki tiga ukuran sekaligus yaitu panjang, lebar serta tinggi.
Misalnya bentuk karya seni pada bentuk patung, ukiran kayu dan sebagainya.
d. Bentuk
diam dan bergerak, merupakan bentuk dari karya seni yang menggambarkan sesuatu
yang diam misalnya lukisan serta sesuatu yang bergerak misalnya sepeda kuno.
e. Bentuk yang berirama (ritmis), adalah bentuk
karya seni yang menggambarkan sutu keindahan ritmis seperti pada karya seni
bangunan.
f. Bentuk yang agung dan monumental, merupakan
bentuk karya seni yang digunakan untuk mengenang sesuatu kejadian, misalnya
pada karya seni menumen / bangunan.
5. Ruang
Ruang adalah sesuatu
yang tidak nyata sehingga tidak dapat dilihat oleh mata, namun keberadaannya
dapat kita rasakan. Ruang baru dapat dirasakan keberadaannya setelah adanya
unsur garis dan bidang memberikan batas-batas yang jelas pada tempat yang
kosong. Contohnya sebuah bangunan akan membentuk ruang, karena keempat
dinding-dindingnya akan membatasi tempat yang semula kosong menjadi sebuah
ruang.
Pada
seni rupa, ruang memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut.
a. Ruang akan menghadirkan kesan trimantra
(tiga dimensi).
b. Ruang akan menunjukkan nilai ekspresi pada
karya seni.
c. Ruang akan menghadirkan kesan fungsi pakai
(nilai praktis).
6. Gelap dan
terang
Gelap dan
terang merupakan unsur seni rupa yang sangat berhubungan dengan pancaran
cahaya. Artinya, benda akan terlihat terang jika banyak terkena pancaran
cahaya, sebaliknya benda akan terlihat gelap jika pancaran cahaya yang mengenai
benda tersebut hanya sedikit atau bahkan tidak ada. Ada dua jenis cahaya yang
bisa digunakan dalam seni rupa, yaitu sebagai berikut.
a. Cahaya alamiah, yaitu cahaya yang berasal
dari sumber alamiah, seperti cahaya matahari, sinar bulan, api dan sebagainya.
b. Cahaya buatan, merupakan cahaya yang berasal
dari buatan manusia, misalnya cahaya lampu, blitz, atau baterai.
Unsur pencahayaan ini digunakan untuk memenuhi nilai
keindahan (estetika). Terkadang pada sebuah gambar model terdapat peralihan
dari gelap menjadi terang, hal ini berfungsi untuk mempertegas volume suatu
bentuk benda.
Gelap
dan terang dalam unsur menggambar model memiliki beberapa fungsi, simaklah
keterangan berikut ini.
a. Gelap dan terang dalam karya seni akan
memperkuat ekspresi yang ingin disampaikan.
b. Gelap dan terang dalam karya seni akan
menjelaskan unsur emosi yang ingin disampaikan.
c. Gelap dan terang pada karya seni
memberikan kesan tiga dimensi yang kuat
bagi suatu benda.
A. Prinsip
Menggambar Model
Dalam menggambar model kita harus
memerhatikan prinsip-prinsip. Agar hasil gambar yang kita dapatkan menjadi satu
kesatuan yang utuh. Penggunaan prinsi-prinsip inilah yang akan membedakan
menggambar model dalam seni rupa dan menggambar biasa. Simaklah penjelasan
mengenai beberapa prinsip-prinsip dalam menggambar model berikut.
1. Komposisi
Dalam
seni rupa, komposisi memiliki pengertian cara penyusunan dan pengaturan objek
yang akan digambar sehingga nantinya gambar yang didapatkan akan lebih indah.
Kita dapat membuat komposisi gambar dari bentuk objek gambar, warna objek
gambar, jenis objek gambar dan latarbelakang objek gambar.
Ada tiga
jenis pengaturan komposisi gambar dalam menggambar model, perhatikan uraian
berikut.
a. Komposisi simetris
Pada
komposisi simetris ini, penyusunan benda yang menjadi objek gambar diletakkan
dengan posisi seimbang (sama rata antara kanan dan kiri sehingga tidak terkesan
berat sebelah jika di pandang mata) baik dalam jumlah serta ukuran bendanya.
Komposisi ini menyusun benda yang sama dalam bentuk dan ukurannya.
b. Komposisi asimetris
Pada
komposisi asimetri ini, penyusunan benda yang menjadi objek dalam gambar
diletakkan dalam posisi yang acak. Artinya penyusunannya dilakukan dalam posisi
yang tidak harus seimbang baik dalam jumlah serta ukuran bendanya.
c. Komposisi sentral
Pada
komposisi sentral ini, penyusunan benda yang menjadi objek dalam gambar
dilakukan di tengah-tengah bidang gambar. Penyusunan objek model disesuaikan
dengan proporsi bentuknya. Objek model juga diharus disusun dengan seimbang
sehingga memiliki kesatuan antarbenda.
Mengeksplorasi
Carilah tiga buah gambar yang masing-masing
gambar tersebut menjelaskan mengenai komposisi simetris, asimetris dan sentral.
Berikan pejelasan singkat mengenai masing-masing gambar tersebut mengenai
penyusunan komposisi bendanya!
2. Proporsi
Secara
bahasa proporsi memiliki arti perbandingan. Dalam seni rupa proporsi memiliki
arti tingkat perbandingan yang ideal dan harmonis antar objek-objek yang
digunakan sebagai model dan gambar. Hal ini dilakukan agar semua bagian objek
yang menjadi model dapat terlihat.
3. Keseimbangan
(balance)
Keseimbangan
dalam menggambar model adalah keselarasan yang dicapai antara bidang gambar,
objek gambar, dan gambar yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa hal yang
dapat dilakukan agar gambar model yang dibuat memenuhi prinsip keseimbangan.
a. pembuatan skala pada gambar model.
b. pemberian efek perspektif pada objek gambar
model.
c. pembuatan gambar dari sudut pandang si
penggambar.
4. Kesatuan (unity)
Dalam
seni rupa khususnya menggambar model, kesatuan memiliki makna keserasian dalam
melakukan pengaturan objek yang digunakan untuk model gambar. Hal ini dilakukan
agar objek gambar yang diatur akan memiliki kesan ruang, kedalaman gambar serta
saling mendukung antarobjek gambar sehingga akan didapatkan hasil gambar yang
baik.
C. Bahan dan Alat
untuk Menggambar Model
Ada
beberapa bahan dan alat yang digunakan untuk membuat gambar model. Penggunaan
masing-masing alat dan bahan ini akan menghasilkan efek gambar yang berbeda.
Penggunaan alat dan bahan dalam menggambar model dapat dilakukan sesuai dengan
kebutuhan pembuat gambar. Marilah kita pelajari bersama mengenai penggunaan
alat dan bahan dalam membuat gambar model.
1. Pensil
Pensil
adalah alat yang penting digunakan dalam membuat gambar model. Pensil digunakan
untuk membuat gambar sketsa model sebelum diwarnai. Ada tiga jenis pensil yang
umumnya digunakan pada saat menggambar. Ketiga pensil tersebut dibagi
berdasarkan tingkat kehitaman goresan yang dihasilkan. Ketiga jenis pensil
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pensil dengan tipe hard. (keras) pensil ini
menghasilkan tingkat goresan yang tidak begitu hitam bahkan cenderung tipis.
Pensil ini biasanya diberikan kode H (hard).
b. Pensil dengan tipe HB (sedang), pensil ini
akan menghasilkan tingkat goresan yang lebih hitam jika dibandingkan dengan
georesan yang dihasilkan oleh pensil dengan tipe hard. Pensil ini memiliki kode
yang berupa huruf HB.
c. Pensil dengan tipe B (lunak), pensil ini
akan menghasilkan georesan yang sangat hitam dibandingkan dengan kedua jenis
pensil sebelumnya. Pensil ini memiliki kode B.
Jika
ujung pensil telah terasa tumpul dan tidak nyaman jika digunakan untuk
menggambar, gunakanlah rautan khusus pensil untuk memperuncing ujung pensil.
Terdapat
pula jenis gambar yang tidak diwarnai dengan alat pewarna namun hanya
menggunakan teknik arsir gelap terang dengan goresan pensil saja.
2. Penghapus
Penghapus
digunakan untuk menghapus gambar sketsa pensil yang salah. Penghapus yang
terbuat dari bahan karet yang lunak akan dapat membersihkan garis-garis goresan
pensil dengan lembut. Penghapus dari karet yang keras akan dapat merusak
kertas.
3. Kertas
Kertas
merupakan media yang umum digunakan untuk menggambar, meskipun ada media lain
yang digunakan untuk menggambar misalnya kain, tembok dan sebagainya. Kertas
gambar yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan kita. Kertas yang digunakan
jangan sampai terlalu tipis karena akan mudah robek terutama jika kita sering
menghapus coretan dari dalam kertas. Ada beberapa kertas yang memiliki ukuran
standar yaitu A3, A4, serta kertas kuarto. Saat kita melakukan latihan
menggambar, kita dapat menggunakan jenis kertas buram, yang kualitas dan
harganya lebih rendah dari pada jenis kertas yang putih.
4 Pensil
warna
Penggunaan
pensil warna dilakukan seperti ketika kita menggunakan pensil pada umumnya.
Bedanya, pensil warna digunakan untuk mengisi bidang gambar dengan warna-warna
menurut selera kita, sementara pensil biasa hanya digunakan untuk membuat
sketsa gambar model.Penggunaan pensil warna dapat dilakukan pula dengan cara
mengarsir berulang-ulang pada gambar yang akan diwarnai. Ketajaman warna yang
dihasilkan akan sangat tergantung pada tekanaan dari tangan seseorang. Semakin
besar tekanan tangan yang diberikan maka akan semakin tajam warna yang
dihasilkan. Sebaliknya jika tekanan yang
diberikan lemah, maka warna yang dihasilkan akan semakin pudar atau tipis.
5. Krayon
Krayon
memiliki fungsi yang sama dengan pensil warna, yaitu memberikan warna pada
bidang gambar. Krayon akan lebih mudah memberikan warna / memblok warna pada
gambar. Bahan yang digunakan untuk membuat krayon ada dua macam, yaitu bahan
kapur serta bahan minyak (lapisan lilin).
6. Cat
air
Penggunaan cat air ini juga berfungsi untuk memberikan warna pada bidang gambar model. Cat air akan memberikan warna dengan kesan yang basah. Ada dua macam bentuk cat air, yaitu bentuk tube dan bentuk batangan. Penggunaan cat air dalam bentuk tube dapat menggunakan palet, sedangkan pada bentuk cat air yang berbentuk batangan, kita dapat langsung mengaplikasikannya pada gambar, dengan cara menggoreskan pada bidang yang hendak diwarnai.
D. Teknik Menggambar Model
Dalam
menggambar model kita memiliki beberapa teknik menggambar. Hasil gambar yang
didapatkan dari setiap tekniknya akan berbeda. Teknik-teknik ini dapat dipilih
sesuai dengan kebutuhan gambar kita. Mari kita pelajari bersama mengenai
beberapa teknik dalam menggambar model.
1. Teknik arsir
Teknik
arsir dilakukan dengan cara membuat garis secara berulang-ulang hingga bidang
gambar yang kita maksudkan penuh dengan arsiran garis. Pembuatan garis ini
dapat dilakukan secara sejajar, secara tumpang tindih maupun secara
berpotongan. Teknik arsiran ini lebih menekankan pada kekuatan garis (stroke).
Arsiran ini dilakukan untuk memberikan kesan gelap dan terang. Jika arsiran
garis dilakukan secara rapat dan tekanan tangan yang kuat, maka hal ini akan
memberikan kesan yang gelap. Dan jika arsiran garis dilakukan secara ringan dan
tekanan tangan yang lemah, maka gambar yang dihasilkan akan memberikan kesan
yang terang. Teknik arsiran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat pensil,
spidol, crayon, konte atau arang.
2. Teknik gosok (dussel)
Teknik
dussel disebut pula dengan teknik gosok. Cara untuk melakukan teknik ini adalah
sebagai berikut.
a. Pertama buatlah arsiran garis seperti yang
dilakukan pada teknik arsir.
b. Kedua, gunakan kapas atau alat lain yang
berupa kertas untuk menggosok hasil arsiran pada tahap pertama tadi.
Garis-garis yang dihasilkan pada teknik arsir akan hilang karena dihaluskan
dengan cara digosok-gosok.
Sedangkan alat yang cocok digunakan untuk teknik ini adalah pensil 2B, konte, pensil warna serta krayon.
3. Teknik blok (silhouette)
Cara
menggambar dalam teknik ini hanya menekankan kepada wujud objek yang
sesungguhnya tanpa adanya penjelasan dari pemilihan warna yang lain. Teknik ini
hanya menggunakan satu warna saja yaitu hitam. Pembuat gambar ini telah yakin
bahwa orang yang melihat sudah dapat menebak bentuk objek yang digambarkannya.
4. Teknik
titik (pointilisme)
Pada
teknik ini, menggambar model hanya menekankan pada penggunaan unsur titik. JIka
gambar yang ingin dibuat memiliki ukuran yang besar, sudah pasti jumlah titik
yang digunakan akan semakin besar. sedangkan jika gambar yang akan dibuat
memiliki ukuran yang kecil, maka penggunaan titik akan lebih sedikit. Tingkat
kerapatan penyusunan dari unsur titik-titik akan sangat berpengaruh terhadap
sisi gelap dan terang dari objek model yang digambar. Unsur gelap dan terang
ini akan memberikan kesan tiga dimensi.
5. Teknik
aquarel (transparan)
Teknik
ini cocok dibuat dengan menggunakan media gambar yang basah misalnya cat air,
cat akrilik dan sebaginya. Tujuan dari penggunaan media basah ini agar dapat
menghasilkan warna gambar yang transparan. Langkah pertama yang harus dilakukan
dalam teknik ini adalah membasahi kertas yang akan digunakan untuk menggambar.
Hal ini dilakukan agar cat untuk mewarnai nantinya akan cepat menyebar.
Alat
yang cocok digunakan untuk mengaplikasikan warna pada kertas adalah kuas.
Sapuan kuas dilakukan dengan berulang-ulang agar menghasilkan warna yang gelap.
Sedangkan sapuan kuas yang dilakukan hanya sekali akan menghasilkan warna yang
lebih terang. Teknik ini menuntut kemampuan khusus untuk menguasai kuas dengan
baik. Warna gambar yang dihasilkan dari cat akrilik akan menghasilkan warna
yang lebih tajam dan cemerlang dibandingkan jika hanya menggunakan crayon saja.
6. Teknik linier
Teknik
linier merupakan teknik menggambar yang dilakukan dengan mengutamakan pada
unsur garis. Garis yang dapat digunakan di sini adalah semua garis, baik garis
lurus maupun garis lengkung.
7. Teknik
plakat
Teknik
ini merupakan teknik yang dikhususkan dalam membuat gambar dengan menggunakan
cat poster atau cat air. Teknik ini akan menghasilkan sapuan warna yang tebal,
sehingga hasilnya sangat pekat dan menutup bidang yang diinginkan.
8. Teknik sketsa
Pada
umumnya saat kita menggambar, terlebih dahulu kita akan membuat pola gambar
dasar awal dari objek model yang kita gambar inilah yang disebut dengan sketsa.
Dalam menggambar model, sketsa akan bersifat membuat garis kontur awal dari
bentuk suatu benda, hal ini bertujuan agar benda yang dibuat menjadi lebih
proporsional. Alat yang biasa digunakan untuk membuat teknik sketsa ini adalah
media yang kering seperti pensil 2B, arang atau pensil warna.
9. Teknik
siluet
Teknik
ini juga disebut dengan teknik global atau teknik bayangan. Teknik siluet
merupakan teknik yang digunakan dalam membuat gambar dengan cara membuat gambar
secara keseluruhan dari suatu objek model yang dimaksud, kemudian gambar
tersebut dihitamkan seluruhnya, sehingga akan tampak seperti gambar bayangan
yang berwarna hitam saja.
Ada dua
jenis teknik siluet, yaitu sebagai berikut,
a. Teknik siluet positif, yaitu teknik siluet
yang dilakukan dengan cara menghitamkan bagian objek gambar model yang
dimaksud.
b. Teknik siluet negatif, yaitu teknik siluet
yang dilakukan dengan cara menghitamkan bagian latarbelakang dari gambar,
sementara objek model gambarnya hanya dibiarkan putih saja.
Alat
gambar yang cocok digunakan untuk melakukan teknik ini adalah tinta bak atau
cat poster, yang bisa memberikan kesan memblok warna.
E. Prosedur Menggambar Model
Ada beberapa
hal yang harus dipersiapkan saat kita ingin menggambar model. Hal ini harus
dilakukan agar nanti pada saat kita menggambar kita tidak akan terganggu oleh
alat-alat yang belum kita persiapkan. Kegiatan menggambar kita harus terhenti
karena alat yang belum lengkap. Hal ini akan dapat memecah konsentrasi dan
fokus kita pada saat menggambar.
Secara garis
besar prosedur pembuatan gambar dibagi menjadi dua tahapan. Untuk lebih
jelasnya simaklah penjelasan berikut ini.
1. Tahap persiapan
gambar
Tahap
persiapan gambar ini dilakukan untuk mempersiapkan keperluan untuk menggambar
model, mencari bahan dan alat yang kita butuhkan untuk menggambar, Sebenarnya
tahap ini dilakukan untuk memudahkan kita pada saat kita telah melakukan proses
menggambar yang sesungguhnya. Simaklah beberapa tahap persiapan yang harus
dilakukan sebelum kita menggambar model.
a. Mencari dan mempersiapkan model gambar. Termasuk dalam hal ini adalah pengaturan letak model,
tatanan latar belakang
model agar terpenuhi prinsip komposisi, perspektif, dan proporsional pada
gambar nantinya.
b. Siapkan papan atau meja yang kita gunakan
untuk menggambar. Biasakanlah untuk selalu menggambar pada bidang permukaan
meja yang miring. Meja yang miring akan memberikan hasil gambar yang
proporsional. Atur pula sudut pandang dan jarak pandang kita terhadap objek
model gambar.
c. Persiapkan pensil jenis H untuk membuat
garis bantu. Goresan yang dihasilkan oleh jenis pensil ini sangat tipis,
sehingga kita tidak akan terganggu dengan coretan pensil tersebut, selain itu
kita juga dapat dengan mudah untuk membuang banyak waktu hanya untuk membuang
coretan yang tidak perlu.
d. Carilah sudut yang pas untuk menggambar.
Posisikan pandanganmu dengan tepat
sesuai dengan gambar yang kamu inginkan.
Tahap pelaksanaan
gambar
Saat
mulai menggambar, buatlah gambar dengan proporsi, bentuk dan gesture secara
umum terlebih dahulu dengan menggunakan pensil yang tipis. Lakukan evaluasi
pada gambar kalian, apabila telah sesuai dengan objek model yang dimaksud maka
segeralah untuk melanjutkannya ke bagian yang lebih detil lagi. Setelah itu
lakukan penegasan bentuk untuk memperjelas gambar yang kalian buat dengan
menggunakan pensil B, atau menggunakan alat pewarna gambar yang lainnya.
Jika
tahapan persiapan telah selesai kamu lakukan, maka kalian telah siap untuk
menggambar model. Bualah gambarmu dengan berkonsentrasi dan fokus terhadap mode
gambar yang sedang kalian hadapi. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut
mengenai prosesdur menggambar model.
a. Ambil kertas
gambarmu, awalilah dengan membuat sketsa gambar bentuk secara global saja.
Hindarkan melakukan gambar secara detail. Gambarlah sketsa kalian dengan
memperhatikan prinsip proporsi, bentuk dan objek yang digambar.
b. Berikan kesan gelap dan terang pada objek
yang telah kalian gambar sehingga terlihat jelas bentuk tiga dimensinya.
c. Mulailah untuk membuat gambar detail pada
setiap bagian objek model gambar kalian.
d. Jika kalian telah selesai membuat detail
pada gambar, lanjutkan dengan memberikan warna pada setiap objek tersebut.
e. Lakukan tahap penyelesaian akhir gambar dengan cara memperjelas gambar sesuai dengan sifat asli dari objek yang digunakan sebagai model.