Senin, 25 Agustus 2025

Bab 1

 

I. Menggambar Model

Menggambar model merupakan kegiatan menggambar langsung dari objek benda yang ada di hadapan mata. Dahulu penggunaan istilah menggambar model hanya digunakan untuk menggambar objek dengan model manusia. Namun sekarang terjadi pergeseran makna, istilah menggambar model tidak hanya digunakan pada kegiatan menggambar yang objeknya manusia saja, tetapi juga meliputi model dari bintang, tumbuhan, serta alam benda.

Kegiatan menggambar model akan diawali dengan penentuan objek model yang akan dijadikan objek dalam menggambar. Objek gambar tersebut harus ditata berdasarkan prinsip komposisi, proporsi, keseimbangan, serta irama. Hal ini dilakukan agar nantinya gambar yang diperoleh menjadi satu kesatuan yang utuh.

Struktur bentuk dan bidang setiap objek model memiliki struktur bentuk dan bidang yang berbeda. Ada model yang memiliki struktur bentuk bola, kubus, kerucut, balok, prisma, dan tabung. Ada model yang memiliki bidang berupa bidang yang melingkar, mengerucut dan mendatar.

Setiap benda akan menimbulkan kesan yang berbeda ketika ia terkena sinar cahaya, begitu pula objek model yang digunakan dalam menggambar. Objek model tersebut akan menghasilkan bayangan saat tertimpa pancaran dari sinar. Intensitas pancaran cahaya yang ringan akan meng-hasilkan bayangan yang terang, sementara intensitas pancaran cahaya yang kuat akan menghasilkan bayangan yang terkesan tebal dan gelap. Bayangan yang terbentuk dari pencahayaan akan menim-bulkan kesan ruang model, sehingga akan timbul kesan gambar tiga dimensi.

A. Unsur Menggambar Model

     Ketika kita menggambar artinya kita memadukan beberapa unsur-unsur dalam menggambar. Agar sebuah gambar tampak memiliki wujud yang utuh, maka gambar harus memenuhi beberapa unsur. Seseorang yang akan menggambar model harus memiliki kemampuan untuk menggunakan unsur-unsur tersebut secara bersamaan. Berikut ini adalah unsur-unsur daam menggambar model.

1. Titik



Titik adalah merupakan unsur yang paling kecil dari seni menggambar. Pada saat kita menggambar kita akan memulai goresan pensil kita melalui sebuah titik, begitu juga pada saat kita mengakhiri sebuah gambar, kita akan mengakhirinya dengan sebuah titik. Walaupun titik ini hanya sebuah unsur yang kecil namun kita tidak bisa meremehkan peranan titik dalam menggambar. Salah satu buktinya, kita dapat menggambar hanya dengan menggunakan unsur titik saja. 

2. Garis 


Garis merupakan unsur pada gambar yang terbentuk dari beberapa titik yang dihubungkan menjadi satu. Garis adalah goresan yang merupakan batas dari suatu benda yang berbentuk memanjang dan memiliki arah tertentu. Garis menjadi unsur yang sangat penting dalam  sebuah gambar. Tanpa adanya suatu garis gambar model yang dimaksud tidak akan nampak. Garis memberikan batas, ruang, warna, tekstur dan bidang pada sebuah gambar.

Ada beberapa macam garis yang umum digunakan pada saat menggambar model dalam seni rupa yang masing-masing garis tersebut memiliki makna ungkapan yang berbeda, yaitu sebagai berikut.

           a.    Garis lurus baik secara vertikal maupun secara horizontal, merupakan garis yang memberikan makna suatu ketenangan, keras, tegas, statis, dan stabilitas.

       b.     Garis putus-putus, adalah garis yang digunakan untuk memberikan makna ungkapan gerak dan perasaan gelisah.

          c.     Garis lengkung, merupakan garis yang memberikan ungkapan makna sesuatu yang lambat, berirama, dan rileks.

          d.    Garis silang / diagonal. adalah garis yang mengungkapkan kesan yang tegang dan keraguan.

3. Bidang 



Dari garis kita akan dapat membentuk suatu bidang yang kita inginkan. Bidang merupakan perpaduan dari beberapa garis yang membentuk dasar gambar yang kita inginkan. Bidang yang memiliki panjang dan lebar disebut dengan bidang pipih, sedangkan bidang yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi akan selalu memiliki isi atau volume. 

   4.  Bentuk  

Dalam seni rupa, bentuk bisa diartikan pula wujud atau rupa yang berada di alam. Bentuk merupakan perwujudan fisik nyata dari suatu objek yang dapat dilihat oleh mata. Bentuk juga biasa disebut dengan sosok.

Dalam seni rupa, bentuk digunakan sesuai dengan kebutuhan fungsi praktis. Pada fungsi praktis ini suatu gambar model akan dibuat berdasarkan dengan nilai kegunaannya. Selain pemenuhan fungsi praktis, gambar model juga dibuat berdasarkan apa yang dirasakan oleh pembuatnya.

Pada seni rupa, bentuk memiliki beberapa jenis. Pada setiap jenisnya bentuk memiliki asing-masing sifat yang berbeda. Berikut ini akan dijelaskan mengenai sifat-sifat dan berbagai jenis bentuk.

        a.    Bentuk organik, merupakan bentuk pada karya seni yang menggunakan objek dari kebanyakan makhluk hidup, yaitu manusia,binatang dan tumbuhan. 

         b.    Bentuk dwimatra, merupakan bentuk dari karya seni yang memiliki batas yang jelas. Pada bentuk dwimatra ini, karya seni rupa memiliki dua ukuran yaitu panjang dan lebar. Misalnya karya seni pada bentuk lukisan atau fotografi.

          c.     Bentuk trimatra, merupakan bentuk karya seni yang memiliki tiga ukuran sekaligus yaitu panjang, lebar serta tinggi. Misalnya bentuk karya seni pada bentuk patung, ukiran kayu dan sebagainya.

           d.    Bentuk diam dan bergerak, merupakan bentuk dari karya seni yang menggambarkan sesuatu yang diam misalnya lukisan serta sesuatu yang bergerak misalnya sepeda kuno.

            e.    Bentuk yang berirama (ritmis), adalah bentuk karya seni yang menggambarkan sutu keindahan ritmis seperti pada karya seni bangunan.

         f.     Bentuk yang agung dan monumental, merupakan bentuk karya seni yang digunakan untuk mengenang sesuatu kejadian, misalnya pada karya seni menumen / bangunan.

5. Ruang

Ruang adalah sesuatu yang tidak nyata sehingga tidak dapat dilihat oleh mata, namun keberadaannya dapat kita rasakan. Ruang baru dapat dirasakan keberadaannya setelah adanya unsur garis dan bidang memberikan batas-batas yang jelas pada tempat yang kosong. Contohnya sebuah bangunan akan membentuk ruang, karena keempat dinding-dindingnya akan membatasi tempat yang semula kosong menjadi sebuah ruang.

              Pada seni rupa, ruang memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut.

              a.    Ruang akan menghadirkan kesan trimantra (tiga dimensi).

              b.    Ruang akan menunjukkan nilai ekspresi pada karya seni.

              c.     Ruang akan menghadirkan kesan fungsi pakai (nilai praktis).

6.  Gelap dan terang

Gelap dan terang merupakan unsur seni rupa yang sangat berhubungan dengan pancaran cahaya. Artinya, benda akan terlihat terang jika banyak terkena pancaran cahaya, sebaliknya benda akan terlihat gelap jika pancaran cahaya yang mengenai benda tersebut hanya sedikit atau bahkan tidak ada. Ada dua jenis cahaya yang bisa digunakan dalam seni rupa, yaitu sebagai berikut.

              a.    Cahaya alamiah, yaitu cahaya yang berasal dari sumber alamiah, seperti cahaya matahari, sinar bulan, api dan sebagainya.

              b.    Cahaya buatan, merupakan cahaya yang berasal dari buatan manusia, misalnya cahaya lampu, blitz, atau baterai.


        Unsur pencahayaan ini digunakan untuk memenuhi nilai keindahan (estetika). Terkadang pada sebuah gambar model terdapat peralihan dari gelap menjadi terang, hal ini berfungsi untuk mempertegas volume suatu bentuk benda.

              Gelap dan terang dalam unsur menggambar model memiliki beberapa fungsi, simaklah keterangan berikut ini.

              a.    Gelap dan terang dalam karya seni akan memperkuat ekspresi yang ingin disampaikan.

              b.    Gelap dan terang dalam karya seni akan menjelaskan unsur emosi yang ingin disampaikan.

              c.     Gelap dan terang pada karya seni memberikan  kesan tiga dimensi yang kuat bagi suatu benda. 

A. Prinsip Menggambar Model

       Dalam menggambar model kita harus memerhatikan prinsip-prinsip. Agar hasil gambar yang kita dapatkan menjadi satu kesatuan yang utuh. Penggunaan prinsi-prinsip inilah yang akan membedakan menggambar model dalam seni rupa dan menggambar biasa. Simaklah penjelasan mengenai beberapa prinsip-prinsip dalam menggambar model berikut.

       1.    Komposisi

              Dalam seni rupa, komposisi memiliki pengertian cara penyusunan dan pengaturan objek yang akan digambar sehingga nantinya gambar yang didapatkan akan lebih indah. Kita dapat membuat komposisi gambar dari bentuk objek gambar, warna objek gambar, jenis objek gambar dan latarbelakang objek gambar.

              Ada tiga jenis pengaturan komposisi gambar dalam menggambar model, perhatikan uraian berikut.

              a.    Komposisi simetris

                     Pada komposisi simetris ini, penyusunan benda yang menjadi objek gambar diletakkan dengan posisi seimbang (sama rata antara kanan dan kiri sehingga tidak terkesan berat sebelah jika di pandang mata) baik dalam jumlah serta ukuran bendanya. Komposisi ini menyusun benda yang sama dalam bentuk dan ukurannya.

              b.    Komposisi asimetris

                     Pada komposisi asimetri ini, penyusunan benda yang menjadi objek dalam gambar diletakkan dalam posisi yang acak. Artinya penyusunannya dilakukan dalam posisi yang tidak harus seimbang baik dalam jumlah serta ukuran bendanya.

              c.    Komposisi sentral

                     Pada komposisi sentral ini, penyusunan benda yang menjadi objek dalam gambar dilakukan di tengah-tengah bidang gambar. Penyusunan objek model disesuaikan dengan proporsi bentuknya. Objek model juga diharus disusun dengan seimbang sehingga memiliki kesatuan antarbenda.

Mengeksplorasi

Carilah tiga buah gambar yang masing-masing gambar tersebut menjelaskan mengenai komposisi simetris, asimetris dan sentral. Berikan pejelasan singkat mengenai masing-masing gambar tersebut mengenai penyusunan komposisi bendanya!

 

       2.    Proporsi

              Secara bahasa proporsi memiliki arti perbandingan. Dalam seni rupa proporsi memiliki arti tingkat perbandingan yang ideal dan harmonis antar objek-objek yang digunakan sebagai model dan gambar. Hal ini dilakukan agar semua bagian objek yang menjadi model dapat terlihat.

       3.    Keseimbangan (balance)

              Keseimbangan dalam menggambar model adalah keselarasan yang dicapai antara bidang gambar, objek gambar, dan gambar yang dihasilkan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan agar gambar model yang dibuat memenuhi prinsip keseimbangan.

              a.    pembuatan skala pada gambar model.

              b.    pemberian efek perspektif pada objek gambar model.

              c.     pembuatan gambar dari sudut pandang si penggambar.

       4.    Kesatuan (unity)

              Dalam seni rupa khususnya menggambar model, kesatuan memiliki makna keserasian dalam melakukan pengaturan objek yang digunakan untuk model gambar. Hal ini dilakukan agar objek gambar yang diatur akan memiliki kesan ruang, kedalaman gambar serta saling mendukung antarobjek gambar sehingga akan didapatkan hasil gambar yang baik. 

C. Bahan dan Alat untuk Menggambar Model                

       Ada beberapa bahan dan alat yang digunakan untuk membuat gambar model. Penggunaan masing-masing alat dan bahan ini akan menghasilkan efek gambar yang berbeda. Penggunaan alat dan bahan dalam menggambar model dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan pembuat gambar. Marilah kita pelajari bersama mengenai penggunaan alat dan bahan dalam membuat gambar model.

       1.    Pensil

              Pensil adalah alat yang penting digunakan dalam membuat gambar model. Pensil digunakan untuk membuat gambar sketsa model sebelum diwarnai. Ada tiga jenis pensil yang umumnya digunakan pada saat menggambar. Ketiga pensil tersebut dibagi berdasarkan tingkat kehitaman goresan yang dihasilkan. Ketiga jenis pensil tersebut adalah sebagai berikut.

              a.    Pensil dengan tipe hard. (keras) pensil ini menghasilkan tingkat goresan yang tidak begitu hitam bahkan cenderung tipis. Pensil ini biasanya diberikan kode H (hard).

              b.    Pensil dengan tipe HB (sedang), pensil ini akan menghasilkan tingkat goresan yang lebih hitam jika dibandingkan dengan georesan yang dihasilkan oleh pensil dengan tipe hard. Pensil ini memiliki kode yang berupa huruf HB.

              c.     Pensil dengan tipe B (lunak), pensil ini akan menghasilkan georesan yang sangat hitam dibandingkan dengan kedua jenis pensil sebelumnya. Pensil ini memiliki kode B.

              Jika ujung pensil telah terasa tumpul dan tidak nyaman jika digunakan untuk menggambar, gunakanlah rautan khusus pensil untuk memperuncing ujung pensil.

              Terdapat pula jenis gambar yang tidak diwarnai dengan alat pewarna namun hanya menggunakan teknik arsir gelap terang dengan goresan pensil saja.

       2.    Penghapus

              Penghapus digunakan untuk menghapus gambar sketsa pensil yang salah. Penghapus yang terbuat dari bahan karet yang lunak akan dapat membersihkan garis-garis goresan pensil dengan lembut. Penghapus dari karet yang keras akan dapat merusak kertas.

       3.    Kertas

              Kertas merupakan media yang umum digunakan untuk menggambar, meskipun ada media lain yang digunakan untuk menggambar misalnya kain, tembok dan sebagainya. Kertas gambar yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan kita. Kertas yang digunakan jangan sampai terlalu tipis karena akan mudah robek terutama jika kita sering menghapus coretan dari dalam kertas. Ada beberapa kertas yang memiliki ukuran standar yaitu A3, A4, serta kertas kuarto. Saat kita melakukan latihan menggambar, kita dapat menggunakan jenis kertas buram, yang kualitas dan harganya lebih rendah dari pada jenis kertas yang putih.

       4     Pensil warna

              Penggunaan pensil warna dilakukan seperti ketika kita menggunakan pensil pada umumnya. Bedanya, pensil warna digunakan untuk mengisi bidang gambar dengan warna-warna menurut selera kita, sementara pensil biasa hanya digunakan untuk membuat sketsa gambar model.Penggunaan pensil warna dapat dilakukan pula dengan cara mengarsir berulang-ulang pada gambar yang akan diwarnai. Ketajaman warna yang dihasilkan akan sangat tergantung pada tekanaan dari tangan seseorang. Semakin besar tekanan tangan yang diberikan maka akan semakin tajam warna yang dihasilkan. Sebaliknya  jika tekanan yang diberikan lemah, maka warna yang dihasilkan akan semakin pudar atau tipis.

       5.    Krayon

              Krayon memiliki fungsi yang sama dengan pensil warna, yaitu memberikan warna pada bidang gambar. Krayon akan lebih mudah memberikan warna / memblok warna pada gambar. Bahan yang digunakan untuk membuat krayon ada dua macam, yaitu bahan kapur serta bahan minyak (lapisan lilin).

       6.    Cat air

              Penggunaan cat air ini juga berfungsi untuk memberikan warna pada bidang gambar model. Cat air akan memberikan warna dengan kesan yang basah. Ada dua macam bentuk cat air, yaitu bentuk tube dan bentuk batangan. Penggunaan cat air dalam bentuk tube dapat menggunakan palet, sedangkan pada bentuk cat air yang berbentuk batangan, kita dapat langsung mengaplikasikannya pada gambar, dengan cara menggoreskan pada bidang yang hendak diwarnai.


D.    Teknik Menggambar Model

       Dalam menggambar model kita memiliki beberapa teknik menggambar. Hasil gambar yang didapatkan dari setiap tekniknya akan berbeda. Teknik-teknik ini dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan gambar kita. Mari kita pelajari bersama mengenai beberapa teknik dalam menggambar model.

       1.    Teknik arsir



              Teknik arsir dilakukan dengan cara membuat garis secara berulang-ulang hingga bidang gambar yang kita maksudkan penuh dengan arsiran garis. Pembuatan garis ini dapat dilakukan secara sejajar, secara tumpang tindih maupun secara berpotongan. Teknik arsiran ini lebih menekankan pada kekuatan garis (stroke). Arsiran ini dilakukan untuk memberikan kesan gelap dan terang. Jika arsiran garis dilakukan secara rapat dan tekanan tangan yang kuat, maka hal ini akan memberikan kesan yang gelap. Dan jika arsiran garis dilakukan secara ringan dan tekanan tangan yang lemah, maka gambar yang dihasilkan akan memberikan kesan yang terang. Teknik arsiran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat pensil, spidol, crayon, konte atau arang.

2.    Teknik gosok (dussel) 


              Teknik dussel disebut pula dengan teknik gosok. Cara untuk melakukan teknik ini adalah sebagai berikut.

              a.    Pertama buatlah arsiran garis seperti yang dilakukan pada teknik arsir.

              b.    Kedua, gunakan kapas atau alat lain yang berupa kertas untuk menggosok hasil arsiran pada tahap pertama tadi. Garis-garis yang dihasilkan pada teknik arsir akan hilang karena dihaluskan dengan cara digosok-gosok.

                        Sedangkan alat yang cocok digunakan untuk teknik ini adalah pensil 2B, konte, pensil warna serta krayon.

 3.    Teknik blok (silhouette)

              Cara menggambar dalam teknik ini hanya menekankan kepada wujud objek yang sesungguhnya tanpa adanya penjelasan dari pemilihan warna yang lain. Teknik ini hanya menggunakan satu warna saja yaitu hitam. Pembuat gambar ini telah yakin bahwa orang yang melihat sudah dapat menebak bentuk objek yang digambarkannya.

       4.    Teknik titik (pointilisme)

              Pada teknik ini, menggambar model hanya menekankan pada penggunaan unsur titik. JIka gambar yang ingin dibuat memiliki ukuran yang besar, sudah pasti jumlah titik yang digunakan akan semakin besar. sedangkan jika gambar yang akan dibuat memiliki ukuran yang kecil, maka penggunaan titik akan lebih sedikit. Tingkat kerapatan penyusunan dari unsur titik-titik akan sangat berpengaruh terhadap sisi gelap dan terang dari objek model yang digambar. Unsur gelap dan terang ini akan memberikan kesan tiga dimensi.

       5.    Teknik aquarel (transparan)



              Teknik ini cocok dibuat dengan menggunakan media gambar yang basah misalnya cat air, cat akrilik dan sebaginya. Tujuan dari penggunaan media basah ini agar dapat menghasilkan warna gambar yang transparan. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam teknik ini adalah membasahi kertas yang akan digunakan untuk menggambar. Hal ini dilakukan agar cat untuk mewarnai nantinya akan cepat menyebar.

              Alat yang cocok digunakan untuk mengaplikasikan warna pada kertas adalah kuas. Sapuan kuas dilakukan dengan berulang-ulang agar menghasilkan warna yang gelap. Sedangkan sapuan kuas yang dilakukan hanya sekali akan menghasilkan warna yang lebih terang. Teknik ini menuntut kemampuan khusus untuk menguasai kuas dengan baik. Warna gambar yang dihasilkan dari cat akrilik akan menghasilkan warna yang lebih tajam dan cemerlang dibandingkan jika hanya menggunakan crayon saja.

        6.    Teknik linier

              Teknik linier merupakan teknik menggambar yang dilakukan dengan mengutamakan pada unsur garis. Garis yang dapat digunakan di sini adalah semua garis, baik garis lurus maupun garis lengkung.

       7.    Teknik plakat

              Teknik ini merupakan teknik yang dikhususkan dalam membuat gambar dengan menggunakan cat poster atau cat air. Teknik ini akan menghasilkan sapuan warna yang tebal, sehingga hasilnya sangat pekat dan menutup bidang yang diinginkan.

        8.    Teknik sketsa

              Pada umumnya saat kita menggambar, terlebih dahulu kita akan membuat pola gambar dasar awal dari objek model yang kita gambar inilah yang disebut dengan sketsa. Dalam menggambar model, sketsa akan bersifat membuat garis kontur awal dari bentuk suatu benda, hal ini bertujuan agar benda yang dibuat menjadi lebih proporsional. Alat yang biasa digunakan untuk membuat teknik sketsa ini adalah media yang kering seperti pensil 2B, arang atau pensil warna.

 

       9.    Teknik siluet

              Teknik ini juga disebut dengan teknik global atau teknik bayangan. Teknik siluet merupakan teknik yang digunakan dalam membuat gambar dengan cara membuat gambar secara keseluruhan dari suatu objek model yang dimaksud, kemudian gambar tersebut dihitamkan seluruhnya, sehingga akan tampak seperti gambar bayangan yang berwarna hitam saja.

              Ada dua jenis teknik siluet, yaitu sebagai berikut,

              a.    Teknik siluet positif, yaitu teknik siluet yang dilakukan dengan cara menghitamkan bagian objek gambar model yang dimaksud.

              b.    Teknik siluet negatif, yaitu teknik siluet yang dilakukan dengan cara menghitamkan bagian latarbelakang dari gambar, sementara objek model gambarnya hanya dibiarkan putih saja.

              Alat gambar yang cocok digunakan untuk melakukan teknik ini adalah tinta bak atau cat poster, yang bisa memberikan kesan memblok warna.


E.    Prosedur Menggambar Model

 

       Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan saat kita ingin menggambar model. Hal ini harus dilakukan agar nanti pada saat kita menggambar kita tidak akan terganggu oleh alat-alat yang belum kita persiapkan. Kegiatan menggambar kita harus terhenti karena alat yang belum lengkap. Hal ini akan dapat memecah konsentrasi dan fokus kita pada saat menggambar.

       Secara garis besar prosedur pembuatan gambar dibagi menjadi dua tahapan. Untuk lebih jelasnya simaklah penjelasan berikut ini.

 

       1.    Tahap persiapan gambar

              Tahap persiapan gambar ini dilakukan untuk mempersiapkan keperluan untuk menggambar model, mencari bahan dan alat yang kita butuhkan untuk menggambar, Sebenarnya tahap ini dilakukan untuk memudahkan kita pada saat kita telah melakukan proses menggambar yang sesungguhnya. Simaklah beberapa tahap persiapan yang harus dilakukan sebelum kita menggambar model.

             a.    Mencari dan mempersiapkan model gambar. Termasuk dalam hal ini adalah pengaturan letak model,

              tatanan latar belakang model agar terpenuhi prinsip komposisi, perspektif, dan proporsional pada gambar nantinya.

        b.   Siapkan papan atau meja yang kita gunakan untuk menggambar. Biasakanlah untuk selalu menggambar pada bidang permukaan meja yang miring. Meja yang miring akan memberikan hasil gambar yang proporsional. Atur pula sudut pandang dan jarak pandang kita terhadap objek model gambar.

              c.     Persiapkan pensil jenis H untuk membuat garis bantu. Goresan yang dihasilkan oleh jenis pensil ini sangat tipis, sehingga kita tidak akan terganggu dengan coretan pensil tersebut, selain itu kita juga dapat dengan mudah untuk membuang banyak waktu hanya untuk membuang coretan yang tidak perlu.

              d.    Carilah sudut yang pas untuk menggambar. Posisikan pandanganmu  dengan tepat sesuai dengan gambar yang kamu inginkan.

Tahap pelaksanaan gambar

              Saat mulai menggambar, buatlah gambar dengan proporsi, bentuk dan gesture secara umum terlebih dahulu dengan menggunakan pensil yang tipis. Lakukan evaluasi pada gambar kalian, apabila telah sesuai dengan objek model yang dimaksud maka segeralah untuk melanjutkannya ke bagian yang lebih detil lagi. Setelah itu lakukan penegasan bentuk untuk memperjelas gambar yang kalian buat dengan menggunakan pensil B, atau menggunakan alat pewarna gambar yang lainnya.

              Jika tahapan persiapan telah selesai kamu lakukan, maka kalian telah siap untuk menggambar model. Bualah gambarmu dengan berkonsentrasi dan fokus terhadap mode gambar yang sedang kalian hadapi. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai prosesdur menggambar model.

         a.   Ambil kertas gambarmu, awalilah dengan membuat sketsa gambar bentuk secara global saja. Hindarkan melakukan gambar secara detail. Gambarlah sketsa kalian dengan memperhatikan prinsip proporsi, bentuk dan objek yang digambar.

               b.    Berikan kesan gelap dan terang pada objek yang telah kalian gambar sehingga terlihat jelas bentuk tiga dimensinya.

              c.     Mulailah untuk membuat gambar detail pada setiap bagian objek model gambar kalian.

           d.    Jika kalian telah selesai membuat detail pada gambar, lanjutkan dengan memberikan warna pada setiap objek tersebut.

            e.    Lakukan tahap penyelesaian akhir gambar dengan cara memperjelas gambar sesuai dengan sifat asli dari objek yang digunakan sebagai model. 




 






 


Bab 2

 

                                        II. Menggambar Ilustrasi

Gambar ilustrasi adalah gambar yang dibuat berdasarkan suatu tulisan. Gambar ilustrasi sangat menekankan hubungan antara tulisan dengan objek gambar yang dibuat. Walaupun gambar ini merupakan bagian dari seni rupa, namun dalam pembuatannya gambar ini tidak mengutamakan unsur keindahannya, melainkan lebih mengutamakan kesesuaian antara gambar yang dibuat dengan sebuah tulisan.

Gambar ilustrasi dibuat untuk memperjelas, memperkuat, memperindah, mempertegas atau menghiasi sebuah cerita, tulisan, keterangan atau bentuk tulisan yang lainnya. Diharapkan dengan bantuan gambar ilustrasi ini bentuk tulisan-tulisan tersebut akan lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti. Gambar ilustrasi harus bisa menunumbuhan gambaran dan imajinasi bagi para pembaca mengenai tulisan narasi yang sedang dibacanya.

 

A.    Dasar Gambar Ilustrasi

       Bentuk gambar ilustrasi dapat berupa semua objek yang ada di langit dan di bumi. Gambar yang dibuat bisa berdiri sendiri dan juga bisa terdiri dari beberapa gabungan dari berbagai objek yang berlainan. Objek gambar yang dipilih harus sesuai dengan tema pada narasi tulisan yang akan dijelaskan.

       Gambar ilustrasi memiliki berbagai jenis, yaitu ilustrasi yang digunakan untuk sebuah cerita, untuk ilmu pengetahuan, untuk sampul buku, atau ilustrasi untuk menerankan suatu petunjuk. Masing-masing jenis tersebut memiliki kegunaan yang berbeda.

 

       1.    Fungsi gambar ilustrasi

              Seperti pada telah dijelaskan bahwa gambar ilustrasi memiliki fungsi untuk menjelaskan, menegaskan, dan menerangka sebuah narasi tulisan. Dengan demikian, gambar ilustrasi yang dibuat harus sesuai dengan tema dan isi tulisan. Berikut ini adalah fungsi-fungsi dari gambar ilustrasi.

              a.    Berfungsi untuk membangun bentuk visualisasi dari sebuah cerita, tulisan, informasi atau keterangan yang lainnya. Diharapkan dengan adanya bentuk visual ini, para pembaca akan lebih mudah untuk memahami dan mengerti informasi pada suatu cerita.

              b.    Berfungsi agar para pembaca dapat membayangkan mengenai karakter setiap tokoh pada suatu cerita.

              c.     Berfungsi agar para pembaca dapat membayangkan mengenai bentuk benda-benda yang dijelaskan pada sebuah tulisan.

              d.    Berfungsi agar pada pembaca dapat membayangkan langkah urutan kerja.

              e.    Berfungsi untuk memperjelas alur suatu cerita.

              f      Berfungsi untuk mengembangkan kreativitas manusia dengan cara menarik hubungan antara gambar dan tulisan.

              g.    Berfungsi untuk memperjelas konsep tulisan yang disampaikan.

              h.    Berfungsi untuk memberikan humor dalam bentuk gambar ilustrasi yang lucu.

2.    Unsur gambar ilustrasi

              Gambar ilustrasi dapat dibuat dari cara yang manual dan juga cara digital dengan menggunakan komputerisasi. Unsur dalam menggambar ilustrasi adalah objek yang dapat kita gambar sebagai ilustrasi tulisan. Apapun unsur yang kita gunakan, harus dapat menjelaskan isi dari tulisan yang telah dibuat sebelumnya.

              Berikut ini adalah tiga buah unsur yang menjadi objek dalam gambar ilustrasi.

 

              a.    Gambar manusia


                     Dalam menggambar tokoh manusia, diperlukan pengetahuan mengenai proporsi dan anatomi tubuh manusia.   Arti proporsi dalam menggambar ilustrasi adalah perbandingan pada setiap bagian tubuh manusia secara keseluruhan. Sehingga tampak serasi jika dipandang mata. Sedangkan arti anatomi adalah kedudukan susunan otot dan tulang gambar manusia yang dapat menentukan ukuran dan menonjol atau tidaknya bagian tubuh manusia yang digambar.

b.    Gambar tokoh bintang

  Seperti pada gambar manusia, menggambar hewan juga perlu diperhatikan perbandingan proporsi dan anatomi. Hal ini karena hewan juga memiliki banyak bagian tubuh seperti manusia. Hewan memiliki beberapa jenis pengelompokan yaitu jenis hewan darat, laut dan udara.

c.    Gambar tumbuhan



                     Menggambar tumbuhan tidaklah serumit menggambar manusia dan hewan. Tumbuhan memiliki bentuk bagian tubuh yang lebih sederhana. Dalam menggambar ilustrasi gambar tumbuhan dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut.

                     1)    Gambar tumbuhan secara lengkap. Dalam menggambar tumbuhan secara lengkap ini tumbuhan digambarkan dalam bentuk yang sebenarnya, lengkap dengan detail bagian tumbuhannya.

                     2)    Gambar tumbuhan secara sederhana. Dalam menggambar tumbuah secara sederhana ini, tumbuhan tidak digambarkan secara lengkap. Namun hanya digambarkan garis besar pada setiap bagiannya saja.

3.    Corak gambar ilustrasi

              Seperti seni lukis pada umumnya, gambar ilustrasi juga memiliki beberapa macam corak. Corak-corak tersebut nantinya akan menentukan jenis gambar yang diperoleh. masing-masing corak ini digunakan pada jenis tulisan yang sesuai. Misalnya untuk menjelaskan cara penggunaan pewangi pakaian, kita akan menggunakan corak gambar realis.

              Perhatikanlah penjelasan mengenai corak gambar ilustrasi berikut ini.

 


              a.    Corak realis

                     Pada gambar ilustrasi, corak realis dibuat semirip mungkin dengan keadaan aslinya/ sebenarnya. Termasuk pula ukuran proporsi dan anatomi harus sebanding dengan keadaan dalam kenyataaan. 

b.    Corak karikatur

                     Kata karikatur berasal dari bahasa Italia. Kata ini memiliki makna melebih-lebihkan atau mengubah bentuk (deformasi). Pada corak karikatur ini biasanya hanya menggunakan unsur manusia. Objek ilustrasi dibuat dengan cara mengubah bentuk objek tersebut dengan bentuk yang aneh. Bentuk ini dibuat dengan tujuan untuk menyindir atau melakukan kritikan terhadap seseorang

c.    Corak kartun

                     Kita semua pernah melihat gambar kartun, gambar yang memiliki ciri lucu dan menghibur. Sedangkan objek gambar kartun dapat berupa manusia, bintang maupun tumbuhan. Indonesia memiliki banyak kartunis seperti Hari Pede, Gunawan Raharjo, Itos Budi Santosa, dan sebagainya. Sedangkan nama William Hogart merupakan tokoh kartun modern yang terkenal di dunia.



d.    Corak dekoratif

                     Corak ini dibuat untuk memenuhi fungsi hiasan. Corak ini mengambil gambar binatang atau tumbuhan kemudian distilisasi. Teknik stilisasi adalah teknik yang digunakan untuk mengubah bentuk tumbuhan atau hewan tanpa meninggalkan ciri khas aslinya.