Selasa, 14 Juli 2020

PRAKARYA KELAS 8 KD 3.1 Kerajinan Bahan Lunak (Pertemuan ke 2)




KOMPETENSI DASAR

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

TUJUAN PEMBELAJARAN

3.1  Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter dan teknik pengolahan bahan lunak (tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips dan lain-lain)

3.1.1.Mendeskripsikan pengertian bahan lunak

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian bahan Lunak dengan benar

3.1.2.Mengidentifikasikan jenis bahan lunak (tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips dan lain-lain) Mengidentifikasikan karakter bahan lunak (tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips dan lain-lain)

 2. Peserta didik dapat  Menyebutkan 2 jenis bahan lunak dengan tepat

3.Peserta didik dapat menjelaskan karakteristik/sifat dari bahan lunak dengan benar

 BAB 1

Kerajinan Bahan Lunak

Kerajinan Bahan Lunak adalah suatu produk kerajinan yang mengunakan bahan bersifat lunak sebagai dasar pembuatannya.

A. Jenis-jenis Bahan Lunak

Bahan lunak adalah material yang memiliki sifat fisik empuk / lunak sehingga mudah untuk dibentuk. Bahan lunak  terbagi ke dalam dua jenis yakni bahan lunak alami dan bahan lunak buatan.

1. Bahan Lunak Alami

Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam. Cara pengolahannya pun alami tidak dicampur dengan bahan buatan.  

Contoh Bahan Lunak Alami : tanah liat, serat alam, dan kulit hewan

a. Tanah Liat

Tanah liat merupakan bahan lunak yang dapat digunakan untuk berbagai jenis kerajinan. Bahan lunak ini merupakan bahan alami yang dapat diperoleh dari alam. Tanah liat dihasilkan oleh alam yang berasal dari pelapukan. Tanah liat memiliki warna yang beragam, tetapi semuanya merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat. Ada yang berwarna cokelat muda, tua atau cokelat keabu-abuan, serta cokelat keputihan. Setiap warna bergantung pada kandungan dari masing-masing tanah tersebut. Tanah yang mengandung kaolin lebih banyak akan berwarna lebih putih, stoneware lebih kehitam/keabu-abuan, sedangkan earthenware lebih terlihat cokelat kemerahan.

b.  Getah Nyatu

- Getah nyatu merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna putih.

- Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi warna warni. Warna yang digunakan berasal dari pewarna alam sehinga warnanya pun natural tidak secemerlang warna buatan.

- Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak terlebih dahulu agar lunak dan elastis.

- Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan mengeras.

 c. Kulit

- Kulit berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga mudah dibentuk.

- Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat ataupun krem, sesuai dengan hewan yang dikuliti.

- Kulit alami jika terbakar akan berbau sate. 

- Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit.

d. Flour Clay

-  flour clay berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga kalis dan mudah dibentuk

-   Flour clay juga dicampur dengan air

- Kerajinan dari flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air akan mudah rusak.

- Pewarnaan flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang.

 2. Bahan Lunak Buatan

Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Bahan lunak buatan adalah sesuatu yang diolah manusia dari bahan kimia dan paduannya, bukan asli dari alam dengan maksud mendapatkan efek duplikasi bahan alam dan bersifat lunak. Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu sehingga menjadi lunak, lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa polymer clay, gips, fiberglass, lilin, sabun, dan parafin.


a. Polymer clay dan Plastisin

  • Polymer clay dan plastisin memiliki ciri-ciri yang serupa, memiliki aneka warna yang cerah, dan bertekstur padat lunak.
  • Yang membedakan hanya pada polymer clay tidak mengandung minyak, sedangkan plastisin mengandung minyak.
  • Pada saat pengeringan, polymer clay dapat mengeras, sedangkan plastisin tetap seperti semula. 

b. Fiberglass

  • Fiberglass memiliki struktur cair, dan jika mengering akan mengeras.
  • Fiberglass juga dapat dibentuk ketika setengah mengeras.
  • Kerajinan fiberglass dibuat dengan cara dicetak/dicor.
  • Campuran fiberglass adalah katalis. Katalis inilah yang membuat fiberglass dapat cepat mengeras.
  • Pewarnaan fiberglass dilakukan saat masih keadaan cair maupun saat bahan mengering.
  • Fiberglass tahan lama dan kuat. Wujudnya bening sebening kaca atau air, sehingga dapat dibentuk kerajinan yang menyerupai air.

c. Lilin dan Parafin

  • Lilin dan parafin berwujud padat, namun jika dipanaskan akan mencair.
  • Pengolahan kerajinan dengan bahan lilin dan parafin dilakukan dengan cara cetak/cor.
  • Pewarnaan dilakukan saat lilin mencair.
  • Lilin atau parafin dapat dicampur dengan aroma pewangi tertentu untuk menambah sensasi saat digunakan.
  • Lelehan lilin atau parafin yang terbuang dapat dipanaskan dan dicetak kembali.

d. Gips.

        ·     Wujud bahan gips adalah bubuk, dicampur dengan air menjadi adonan yang kental. Adonan inilah yang  

                akan mengeras jika didiamkan. Oleh karena itu, mengolah gips harus dengan cara dicor atau dicetak.

  • Pewarnaan gips biasanya setelah produk jadi.
  • Gips mudah pecah sehingga harus berhati-hati saat berkarya dengan bahan ini.

e. Sabun.

  • Sabun berwujud padat sehingga dapat langsung diukir saat padat.
  • Sabun dapat pula diparut/dihaluskan dan dibentuk seperti flour clay.
  • Sabun yang didiamkan akan mengeras.
  • Pewarnaan sabun dilakukan dengan mempertahankan warna sabun atau dapat pula ditambah biang warna saat sabun dibuat adonan.

B. Karakteristik Bahan Lunak

Selain memiliki ciri khas tertentu, karakteristik tanah sebagai bahan kerajinan secara garis besar dapat dibedakan menjadi

1. Karakteristik Jenis Kaolin

Tanah jenis ini identik dengan jenis tanah liat yang halus dan berwarna putih, di alam sering bercampur dengan bahan lain sehingga warnanya putih gading, abu-abu / hitam kopi.

2. Karakteristik jenis tanah tahan api

Tanah jenis ini identik dengan jenis tanah liat yang memiliki kemampuan dapat menahan api (sifat refraktori). Tanah ini biasany digunakan untuk membuat batu bata api, dalam pembuatan tanur tinggi peleburan logam.

3. Karakteriistik Jenis Tanah merah

Tanah jenis ini identik dengan tanah liat yang memiliki warna kemerah-merahan serta umum digunakan untuk pembuatan batu bata kerawangan, batu bata, pipa riul dan genting.

4. Karakter jenis tanah liat (lempung)

Tanah jenis ini memiliki sifat lunak dan mudah dibentuk. Memiliki karakteristik antara lain

·     Bahan baku pembuatan tembikar dan kerajinan tangan lainnya yanga dalam pembuatannya harus dibakar dengan suhu diatas 1.000ºC

·     Tekstur tanahnya cenderung lengket bila dalam keadaan basah dan kuat menyatu antara butiran tanah yang satu dengan yang lainnya.

·     Sulit meyerap air sehingga lahan yang berupa tanah liat primer tidak cocok untuk dijadikan sebagai lahan pertanian

·     Dalam keadaan kering, butiran tanahnya terpecah-pecah secara halus.

        Setelah memahami tentang pengertian , jenis dan karakteristik bahan Lunak kerjakan soal latihan dibawah ini. silahkan klik link yang ada dibawah 

 


1 komentar: